Penulis Buku : Syaikh
Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri
Sirah nabawiyah yang saya baca
merupakan terbitan yang sudah diterjemahkan dari judul aslinya Ar-Rahiq al- Makhtum, walaupun
diterjemahkan oleh penerbit (Darul Haq) ada keterangan bahwa diterjemahkan dari
naskah asli yang sudah direvisi langsung oleh penulis. Nah, karena basic dari penulisan merupakan
terjemahan, saya pribadi merasa banyak susunan kalimat yang agak sulit difahami
dan harus membacanya berulang terlebih kalimat tersebut tentu saja merupakan
kalimat yang dirasa paling pas yang dipilihkan oleh si penerjemah. Well, sederhananya bahasa kita dengan
bahasa asing tentu saja akan ada hal berbeda walaupun sudah diterjemahkan ke
dalam bahasa kita.
Ditulis dengan 732 halaman,
menurut saya komposisinya sudah sangat pas, porsi tidak berlebihan namun
pembaca yang baru mulai ingin mengenal sosok Nabi kita yang mulia akan merasa
puas dengan apa yang disajikan penulis, dan dapat menambah rasa penasaran agar
lebih mengenal lebih dalam sosok Nabi Muhammad ﷺ butuh waktu berbulan-bulan
memang bagi saya untuk merampungkan membaca sirah nabawiyah ini, selain karena
saya punya aktivitas lain, saya akui saya harus mengulang ulang perhalaman dan
membolak balikan ke halaman awal karena banyak tokoh sahabat, maupun kaum
musyrikin yang dikisahkan memiliki nama yang sama yang membedakan hanya bin saja atau bin sama namun nama yang hampir
sama (di zaman tersebut penyebutan nama memang disertakan dengan bin atau binti nama Ayah atau Ibu, dan biasanya mempunyai anak lebih dari
satu). Karena hal itu pula apabila saya terlewat membaca terlalu lama, missal hamper
seminggu tidak membaca maka memori tentang siapa tokoh yang sedang dibahas akan
terlupa sehingga saya harus mengulang kembali pada bab awal, maka dari itu saya
rampungkan baca setiap hari hingga akhirnya selesai, dengan begitu alur cerita
lebih mudah difahami.
Sesuai tulisan pada cover buku yang
ditulis ”perjalanan hidup Rosululloh ﷺ
dari kelahiran hingga detik-detik terakhir”, alurnya tidak maju mundur,
mengalir dan bisa diikuti, lengkap dengan hadits shahih dan catatan kakinya
sehingga tidak perlu ragu lagi dengan apa yang disajikan. Selain hadits juga
disertakan Firman Alloh Subhanahuwata’ala lengkap dengan terjemahannya sehingga
bisa dikatakan ada unsur asababunnuzul diturunkannya Ayat tersebut.
Selayaknya membaca biografi
seseorang, kita secara detail bisa membayangkan bagaimana perjalanan dan
kehidupan beliau, bahkan disini di sajikan bab khusus gambaran ciri-ciri fisik
beliau. Penjambaran sangat apik, dari mulai kelahiran sampai dengan detik-detik
wafatnya beliau saya bisa membayangkan bawa saya benar-benar berada di dekat
beliau sehingga tergambar secara jelas bagimana tingkah laku dan tutur kata
beliau, Nabi kita Rosululloh ﷺ
Hal yang menarik, selain membahas
tokoh utama, dibahas tipis-tipis tokoh lain yang tidak luput membuat saya
kagum, seperti para sahabat yang dijamin masuk surga, seorang yang syahid yang
kematiannya mengguncangkan arsy, dan
suhada yang dimandikan oleh para malaikat, MasyaAlloh…. Bab peperangan
merupakan bagian yang paling membuat saya terkesima dan ingin terus melanjutkan
bahasan sampai akhir. Karena dibahas secara tipis-tipis maka saya pun lebih
tertarik lagi untuk mencari tahu biografi mereka secara lengkap, Biidznillah
mudah-mudahkan Alloh Subhanahuwata’ala mudahkan.
Selain tokoh-tokoh yang mulia tentu
saja musuh kaum muslimin juga diceritakan disini, layaknya menonton film ada
tokoh antagonisnya, saya bisa merasakan betapa jengkelnya dengan kelakuan
mereka.
Setelah saya hanyut dengan
bagaimana perjuangan Rosululloh ﷺ membuat saya merasa semakin membutuhkan
beliau, dalam artian jika saya tidak faham dengan maksud suatu hadits atau
berbagai riwayat maupun pertanyaan dalam benak saya ada keinginan untuk
berjumpa dan bertanya langsung, pun saya sebagai perempuan ketika saya “baper”
tentu saja semua perempuan setelah mendalami sirah Nabawiyah pasti faham bahwa
yang paling mengerti, baik perlakuannya dan penasehat terbaik adalah beliau
(walaupun tentu saja banyak sumber lain baik tulisan maupun apa yang
disampaikan oleh guru-guru kita dalam sebuah kajian yang mengandung ilmu-ilmu
islam).
Bab yang paling saya terakhirkan
bacaannya adalah bab detik-detik wafatnya Rosululloh ﷺ bagi saya pribadi akan
terbayang jelas bagaimana kejadian itu, karena mengalami sendiri bagaimana
melepas orang yang saya sayangi dua kali, ya… seolah akan dejavu apalagi membayangkan detik-detik wafatnya sesosok manusia
paling sempurna di muka bumi ini. Bab ini merupakan bacaan yang paling lama
saya “cicil” bacaannya, seolah saya belum rela membaca pada bagian hembusan
nafas terakhir Rosululloh ﷺ saya rasa bukan hanya saya, pembaca lain pun akan
menangis pada bab ini.
Keseluruhan, saya puas dengan
membeli buku sirah Nabawiyah ini, berawal dari ingin mendapatkan safaatnya
kelak di hari akhir tentu saja saya selaku umatnya harus mulai lebih dalam
mengenal sosok beliau. Walaupun banyak sirah Nabawiyah yang lain namun tidak
salah jika buku ini berlabelkan best
seller cukup ringan bagi saya yang “baru kenalan”.
Resensi ini terbilang singkat
dari 732 halaman yang dimuat di dalamnya, ya.. jika saya utarakan secara luas
sama khawatir kalian para pembaca sudah merasa cukup dan terwakilkan dengan
resensi saya, saya harap kalian mulai ada keinginan untuk membaca sirah
Nabawiyah, dan ini salah satu yang saya rekomendasikan.
Kekurangan dan kesalahan tulisan
dari saya pribadi, kelebihan hanya dari Alloh Subhanahuwata’ala.
0 komentar:
Posting Komentar